Rabu, 07 Juni 2017

A Sufi's Diaries: Book 13





I only have a pen to write, so I write.
Fingers to type, so I type.
And they are from the heart.
Thank you for reading.
----------
Saya hanya memiliki pena untuk menulis, maka saya menulis.
Jejari untuk mengetik, maka saya mengetik.
Dan semuanya berasal dari hati.
Terima kasih telah membaca.




My words may better be sang than read, be felt than heard. be contemplated than analyzed.
----------
Kata-kataku lebih baik dinyanyikan ketimbang dibaca, dirasakan ketimbang didengar, direnungkan ketimbang dianalisa.




Words for those who listen.
Answers for those who ask.
I for those who seek.

Listen, the words of divine.
Ask, for answers shall ye receive.
Seek, for I seek ye.

----------
Kata-kata bagi mereka yang mendengarkan.
Jawaban bagi mereka yang bertanya.
Aku bagi mereka yang mencari.

Dengarkanlah, kata-kata illahi.
Bertanyalah, jawaban akan kau terima.
Carilah, Aku-pun mencarimu.




My heart broadcasts messages of Peace and Divine Love.
Would you switch-on your heart so you can receive me?
----------
Hatiku menyiarkan pesan-pesan kedamaian dan cinta illahi.
Sudikah kau nyalakan hatimu agar dapat menerima siaranku?






Diary 85:

Eternal
Abadi



Dua insan mengucapkan salam perpisahan mereka untuk yang terakhir kalinya di atas puncak sebuah bukit batu yang tandus. Bersimbahan darah dari sekujur tubuh, tak gentar hadapi kepulangan.

Maafkan... maafkan...

Kisah mereka dikenang selalu. Memberi siraman cahaya kedamaian bagi siapa pun yang memahami.

Zaman bergulir dan berganti. Peristiwa di puncak bukit terlupakan. Generasi bergantian, meneruskan kisah itu dari satu ke yang kemudian.

Di suatu malam yang hening, satu cahaya turun, disusul satu cahaya lagi.
Terpisah ruang dan waktu. Tulang, daging, kulit, membalut. Dunia baru. Mereka menegakkan kaki ke atas bumi ini kembali.

Tahun berjalan perlahan, ingatan hilang, namun kesadaran memandu halus. Yang satu mencari pendaran sinar yang mengiringi. Yang lainnya berusaha memancarkan pelitanya dan menjaga agar tak tertiup padam.

Di suatu usia, sang pencari menemukan yang di cari. Sang pemancar pun melihat yang dinanti.Dua manusia mengulangi kisah mereka dua ribu tahun lalu.
Mereka bertanya-tanya kemanakah mereka selama ini terpisah lagi.
Namun jawaban tak relevan, karena mereka sudah bersama kembali.

Mereka memandang jauh ke dalam, di sana ada keheningan.
Ada sebentuk pesan halus. Mereka memahami. 
Kisah kami akan menjadi inspirasi bagi yang lainnya.

Cinta kami adalah cinta-Mu.
Di sini kami akan menjadi penyampai kebenaran-Mu.







Diary 86:
Musician
Musisi



Musik, kau dekati dia dengan telingamu.

Semakin dekat... semakin dekat...

Satu denting berubah menjadi seribu. Begitulah yang satu datang dari beribu petik nada.
Hanya sang musisi yang mampu mengenali setiap petikan kecil nada-nada itu. Karena ia mendengarkannya dengan cinta.

Komposisi nada-nada mengalahkan suara lainnya.
Hingga hanya keheningan menyelimut keagungan cinta.

Yang satu indah karena yang seribu indah.
Yang satu indah karena setiap ribuan petiknya datang dari agungnya cinta.

Musik adalah keindahan yang tersusun dari ribuan keindahan cinta agung.
Musik melantun berdayu.
Tubuh bergerak liuk melenggang ayu.

Petikan nada di setiap jeda.
Lentikan jari anggun bak sihir yang menyita.
Merdunya irama,
Cantiknya paras rupa.

Melodi dan nyanyianku adalah tarian merdumu.
Megahnya lantun adalah moleknya tubuhmu.

Dari awal bait hingga ke akhir, adalah dari ujung kepala hingga ke jemari kaki.
komposisi lentingan nada, adalah setiap jengkal lembar kain yang membalut tubuh sang penari.

Kemegahan musik dan dirinya, adalah kecantikan cinta keduanya.
Bernyanyi, menari, dalam kesunyian irama cinta.
Mencinta dan dicinta selayak cermin memantulkan keduanya.
Merindu dan dirindu selayak lagu dan syairnya.
Mendamba dan didamba selayak tarian dan penarinya.

Sang musisi mencipta karya musik. Maka sang penari menarikan lantun musiknya. Cinta yang tak-terduakan.
Tanpa penari, tiada musik yang pantas dciptakan.
Tanpa syair cinta, tiada yang layak dinyayikan.
Keduanya tak terpisahkan.

----------
"Cintailah aku, dan akan kunyanyikan nada cintamu."
"Menyanyilah, dan aku akan menarikan melodi cintamu."
"Selamanya..."
"Selamanya..."





Diary 87:
The Flame
Kobaran Api


Kau menggali, menggali, dan menggali ke dalam tanah dan bebatuan cadas.
Peluh, luka, pedih, air mata.

Celaan, makian, menyakitkan hati didera.
Bertahun lamanya, di gelapnya kedalaman galian,
kau menemukan, sebongkah kecil batu alam.

Batu itu bening memantulkan cahaya. Begitu indahnya.
Belum pernah kau temukan sesuatu begitu cemerlangnya.
Inilah permata terindah yang pernah kau jumpa.
Bahkan melampaui seluruh keindahan di dunia.

Lalu kau tutup rapat kembali bekas galianmu.
Kau tinggalkan tempat itu sambil membawa satu butir batu permata kecil di saku.

Waktu berlalu. bertahun-tahun lamanya setelah itu.
Namun tak ada seorang pun yang kau beri tahu.
Kau simpan permata itu sebaik-baiknya di tempat sucimu.
Sampai nanti tutup usiamu.

Hanya aku yang mengetahuinya.
Karena permata itu adalah aku.
Kau simpan dan jaga aku sebaik-baiknya.
Karena kau tahu betapa berharganya cinta.

Bagaikan kapal yang berlayar di tengah samudera.
Hanya berlayar tanpa arah tujuan.
Karena labuhan mana pun tak lagi relevan.
Karena kau dan aku sudah abadi bersama.

Kau temukan api cintamu.
Alam semesta berbisik dan menunjukkan jalan sucimu.
Kau temukan satu-satunya yang paling berharga di hidupmu.
Satu yang tak tergantikan apa pun.

Kau menemukanku.
Dan aku menemukanmu.

Twin Flame.





Diary 88:
The Inner Explosion
Ledakan Dari Dalam


Motivasi bukan berasal dari luar. Motivasi berasal dari dalam.

Seorang pelukis melukis maha karya indah bukan karena ia diminta oleh orang lain untuk melukis. Ia melukis karena ia suka melukis. Ia melukis sepenuh hati, dengan passion, tanpa perduli bagaimana hasilnya. Motivasinya datang dari dalam diri, bukan dari luar.

Motivasi yang datang dari dalam diri secara alamiah, tidak dapat ditahan atau dibendung oleh kekuatan apa pun atau siapa pun. Ini adalah sebuah ledakan yang menggetarkan seluruh alam.

Motivasi yang dari luar, tidak akan mampu menandingi motivasi yang muncul dari dalam.
Saya tidak pernah menentukan target. Motivasi saya bukan datang dari target.

Dengan melakukan sesuatu sesuai passion, motivasi muncul dari dalam diri secara alamiah. Hasilnya tidak perlu dipikirkan. Segala sesuatu yang dibuat atas dasar passion, hasilnya sudah pasti sangat luar-biasa.

Dengan menetapkan target, maka kita sudah membatasi Tuhan. Tuhan adalah abundance / Berkelimpahan. Dan Tuhan bekerja dalam kesesuaian-Nya dengan seluruh ciptaan-Nya.

Temukan jati dirimu. Temukan passion-mu. Lalu lakukanlah!
Passionmu adalah jati dirimu yang sesungguhnya, yang telah diciptakan oleh Tuhan.

Jika kau harus mati, maka matilah dalam melakukan passionmu.
Matilah dalam kondisi bebas sebagai dirimu yang sejatinya.
Jangan mati melakukan sesuatu yang bukan passionmu.
Jangan mati dalam dogma dan persepsi orang lain.

Jika anda mengira ini "The Law of Attraction", anda salah. Law of Attraction tidak membangkitkan ledakan motivasi alamiah dari dalam, tetapi dari luar (Implosion).

Ini adalah prinsip "The Great Attractor" (Explosion).
Bergeraklah bersama Tuhan, dalam keberlimpahannya.
You are abundance! because God is abundance.

----------
Catatan tambahan:

Law of Attraction (LOA) VS The Great Attractor (TGA):

LOA = target / cita-cita ditentukan lebih dulu. Membangkitkan motivasi dari luar (external) dan meledak ke dalam (implosion).

TGA: tidak ada target tertentu, bebas, tanpa batas. Cita-citanya adalah sebentuk rasa.
Membangkitkan motivasi dari dalam diri secara alamiah melalui passion dalam berkreasi. Bergerak bersama Tuhan dan memahami pola/pattern Tuhan di alam ini.

Ledakan dari dalam ke luar (explosion).
Silakan dibuktikan sendiri mana yang lebih baik.






Diary 89:
About Living
Mengenai Hidup


"How do you live your life?"

"It is like crossing an invisible bridge.

It is only between me and what I believe.
Should I die crossing, so it would be, with no regret.
It is only when I have crossed it, I can see the bridge behind me.
This is the way of life of a Mystic."

----------
"Bagaimana kau menjalani hidupmu?"

"Adalah seperti menyeberangi jembatan yang tak tampak.

Hanya ada aku dan yang kuyakini.
Bila aku mati saat menyeberang, maka terjadilah. Tanpa penyesalan.
Hanya jika setelah aku menyeberanginya, aku dapat melihat jembatan itu di belakangku.
Inilah cara hidup seorang Mystic."





Jika kalian perhatikan, di film-film TV, setiap kali ada kejadian yang tidak dikehendaki, salah satu dari mereka yang terlibat semerta-merta berteriak, "It's not my fault!" ("Itu bukan salah saya!")

Ditanya maupun tidak, selalu ada seruan, "It's not my fault!" ("itu bukan salah saya!")
Atau seseorang menunjuk seorang lainnya, "It's your fault!" ("itu bukan salahmu!")

Dan jika membuat rencana, selalu ada Plan A, Plan B, dan who's to blame jika kedua plan gagal.
Mengapa begitu?

Kemudian saya sampai pada kesimpulan, begitulah manusia dididik sejak kecil. Di sini mau pun di seluruh dunia;

"Stay out of trouble!" ("Jauhi masalah!")
"Always put the blame on others!" ("Selalu salahkan orang lain!")
"Let others take the first move (The first to blame). ("Biarkan orang lain yang memulai lebih dahulu!")"

Didikan yang sifatnya menakuti orang untuk tidak terlibat dalam masalah adalah pokok pangkal orang tidak berani atau selalu takut mencoba hal-hal baru yang dapat menentukan nasib hidupnya.

So,
"Trouble is an adventure!" ("Masalah adalah petualangan!")
"Yes it is my fault!" ("Ya, itu salah saya!")
"Yes, let me be the first to try doing it!" ("Ya, biarkan saya jadi yang pertama melakukannya!")





What you feel is what you receive.
What you share is what you get.
Feel and share love and happiness to the world.
And just wait what will happen to you.

----------
Apa yang kau rasakan adalah yang kau terima.
Apa yang kau bagikan adalah yang kau dapat.
Rasakan dan bagikanlah cinta dan kebahagiaan kepada dunia.
Dan tunggu saja apa yang akan terjadi padamu.





In my heart there is nothing than the pureness of all.
Nothing externally can change that.

----------
Di dalam hatiku tiada apa pun selain kemurnian segala hal.
Tidak ada pengaruh eksternal yang dapat merubahnya.





You are the master of your own mind.
Train your mind free from brules and dogmas!
Go explore the limitless garden of the world!
You will not know until you do.

----------
Kaulah penguasa pikiranmu.
Latihlah pikiranmu bebas dari aturan hidup yang tak berguna, dan dogma!
Jelajahilah taman dunia yang tanpa batas ini.
Kau tidak akan mengetahuinya sampai kau melakukannya.





There is no path to happiness.
Happiness is the path.
And the only pray in this path is gratitude.

----------
Tidak ada jalan menuju kebahagiaan.
Kebahagiaanlah jalannya.
Dan satu-satunya doa di jalan ini adalah rasa syukur.





Life is beautiful. Because you are beautiful.
Trees and birds welcome you every morning.
Wind and sun shine smile at you every day.

You are surrounded by good friends.
You are loved by your families.

Life is full of love!
Be grateful!
Enjoy the wine!

----------
Hidup sangatlah cantik. Karena dirimu cantik.
Pepohonan dan burung-burung menyambutmu setiap pagi.
Angin dan matahari tersenyum padamu setiap hari.

Kau dikelilingi oleh teman-teman baik.
Kau dicintai oleh keluargamu.

Hidup ini penuh cinta!
bersyukurlah!
Nikmati anggur itu!








People who hurt you, who cause you pain, who disappoint you, are the people who teach you how to overcome your fear and doubts. They show you how to be strong and have a big heart.

You then will realize how vast your heart is.
So don't deny pain. Embrace it. This is how you become more of yourself and to excel, to be better beyond expectation.

A successful businessman suffered great loss before earning so much.
An artist suffered great mortification before glory.
A great spiritual person suffered great pain in life before the Light could enter him/her and be the Light for others.

----------
Mereka yang menyakitimu, yang mendatangkan penderitaan padamu, yang mengecewakanmu, adalah mereka yang mengajarkanmu dalam mengatasi rasa ketakutan dan keraguanmu. Mereka menunjukkan padamu bagaimana menjadi seorang yang kuat dan berbesar hati.

Kemudian kau sadari betapa luasnya hatimu.
Maka janganlah tolak penderitaan, Rengkuhlah. Karena inilah caramu menjadi lebih baik dari dirimu sebelumnya, dan lebih baik lagi, bahkan melebihi harapanmu.

Seorang pengusaha menderita kerugian yang sangat besar sebelum mendapatkan penghasilan yang sangat besar.
Seorang seniman menderita hinaan yang besar sebelum mendapatkan keagungannya.
Seorang pelaku spiritual menderita sakit yang sangat hebat dalam hidupnya sebelum Cahaya dapat memasukinya dan ia pun menjadi Cahaya bagi orang lain.




Every morning you chant,

"In the name of Allah, The Compassionate, The Merciful."

I wonder if you change the name of Lord to yours. You are the compassionate and the merciful.

I believe the world will be a much more beautiful place for all of us and all people.

Don't you think?

----------
Setiap pagi kau menyebut,

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Bagaimana jika kau ganti nama Tuhanmu dengan namamu sendiri. Kaulah sang pengasih dan sang penyayang.

Saya percaya dunia ini akan menjadi tempat yang lebih indah dan sangat cantik untukmu dan semua orang.

Bukankah begitu?




Stop being inspired!
It is now time for you to inspire!
You have so much potential that you have not yet aware of.
So be aware!

Stop being mentored!

You are now mentoring others!

No one impresses you anymore!

You impress them!

Stop listening others!

They are now listening to you!

No one tells you what to do!

You now tell them what to do!

----------
Sudah saatnya kau tidak lagi selalu terinspirasi dengan orang lain.
Sekarang saatnya kau menginspirasi orang lain!
Kau memiliki potensi besar yang tak kau sadari.
Sadarilah!

Berhentilah diajarkan!
Sekarang kau yang mengajarkan orang lain!

Tidak ada seorang pun yang membuatmu takjub!
Kaulah yang membuat mereka takjub padamu.

Janganlah lagi dengarkan orang lain!
Merekalah yang sekarang mendengarkanmu!

Tiada ada yang dapat menyuruhmu melakukan apa pun!
Kaulah sekarang yang menyuruh mereka melakukan sesuatu!





When I hear someone sigh, "Life is hard."

I am always tempeted to ask, "Compared to what?"

----------
Setiap kali saya mendengar seseorang mengeluh, "Hidup ini susah."

Saya selalu ingin bertanya, "Dibandinglan dengan apa?"

(Sydney Harris)




"Rock bottom became the solid foundation on which I rebuilt my life."

----------
"Dasar yang keras menjadi pondasi yang kuat dimana saya membangun kembali hidup saya."

(J.K. Rowling)




"If you want total security, go to prison. There you're fed, clothed, given medical care and so on. The only thing lacking... is freedom."

----------
"Jika kau menginginkan keamanan penuh, pergilah ke penjara. Di sana kau diberi makan, diberi pakaian, diberi perawatan medis, dan seterusnya. Satu hal yang tidak kau dapatkan... kebebasan."

(Dwight D. Eisenhower)





When you live, you create your own experience.
When you tell stories, only stories of your life.
When you die, you leave behind your legend.

You are your own future.
You don't follow anyone.

----------
Saat katu hidup, kau menciptakan pengalamanmu sendiri.
Saat kau bercerita, hanyalah cerita kehidupanmu sendiri.
Saat kau mati, kau meninggalkan legenda.

Kaulah masa depanmu.
Kau tidak mengikuti siapa pun.








"The reward for patience is patience!"
(DR Carmen Boulter)

You try so hard opening one door, when it's finally opened, you'll see behind it there are many more doors.

----------
Buah dari kesabaran adalah kesabaran!

Kau berusaha keras membuka sebuah pintu, ketika pintunya terbuka, kau mendapati dibaliknya terdapat lebih banyak lagi pintu-pintu.

Siapa yang mengatakan kesabaran dalam hidup akan membuahkan hasil yang kau tentukan?
Kesabaran itu akan membuahkan kesabaran lagi... lagi... dan lagi.




I wanted some coffee, but when I had one in front of me, I realized that what I wanted was actually someone to have some with me.

Anything you dream on, you may actually dream about someone who dreams the same.

Not the dream itself.

----------
Saya menginginkan secangkir kopi, namun setelah saya mendapatkannya, saya sadari bahwa apa yang sesungguhnya saya inginkan adalah seseorang yang menemani minum kopi bersama saya.

Apa yang kau impikan, kau mungkin sesungguhnya menginginkan seseorang yang bermimpi hal yang sama denganmu. Bukannya mimpi itu sendiri.












What is normal?
Normal is when you stick to dogma.
Normal is to keep in mainstream.
Normal is being a dog to your master.

Well then, I am not normal.

----------
Apakah normal itu?
Normal adalah bila kau patuh pada dogma.
Normal adalah kukuh pada hal yang berlaku umum.
Normal adalah menjadi anjing peliharaan majikanmu.

Jika begitu, saya tidak normal.






One day during job interviews;

Candidate 1:
"Anything as long as I can be your permanent employee, Sir. So hire me and I'll be loyal!"

Candidate 2:
"I believe in what you're standing up for, Sir. So hire me and we'll grow together!"

Ah... what a loser Candidate 1. So mainstream and solely pushing for security. Go to prison of you want a secured life! Don't come to me!

Welcome aboard Candidate 2!
I'll pay you big time when we make money!
Let's ride this roller coaster!

----------
Suatu hari dalam wawancara pekerjaan;

Calon-1:
"Apa pun itu asalkan saya dapat diterima sebagai karyawan tetap, Pak. Maka terimalah saya dan saya akan setia pada perusahaan!"

Calon-2:
"Saya percaya akan apa yang anda perjuangkan, Pak. Maka terimalah saya, kita akan tumbuh bersama!"

Ah... Calon-1 si pecundang, sangat umum dan hanyalah mengejar keamanan. Jika ingin aman pergilah ke penjara. Jangan datang kepada saya!

Selamat datang Calon-2!
Saya akan menggajimu besar ketika kita memperoleh keuntungan!
Mari kita naik kereta cepat ini bersama-sama!





Rain doesn't fall because it has a contract with Earth to do so.
Or Sun doesn't shine because it owes Earth something.
They just do naturally. And nothing can stop or order them.
And so do I with what I do.
How about you?

----------
Hujan tidak jatuh karena ia terikat kontrak dengan bumi untuk melakukannya.
Atau matahari tidaklah bersinar karena ia berhutang kepada bumi.
Mereka melakukannya secara alamiah. Dan tidak ada yang dapat mencegah atau memerintah mereka.
Begitu pula dengan apa yang saya lakukan.
Bagaimana denganmu?





If life is a car, choose to be the engine. Not an insect on the windshield that easily swept away by wiper.

----------
Jika hidup ibarat sebuah mobil, jadilah mesinnya. Janganlah jadi seekor serangga di kaca depan yang dapat dengan mudah tersapu penyeka kaca.





Jika ada cinta yang membahagiakan, maka ada kerinduan yang menyiksa.
Cinta selalu datang bersama kerinduan.
Jika kau merasakan cinta, maka kau juga merasakan derita.
Jika kau mencintai Tuhan, maka kau juga merasakan pedihnya kerinduan pada-Nya.
Sebagian orang larut dalam kebahagiaan cinta.
Sebagian lainnya tergenang dalam derita-siksanya.





Apa bedanya "putus asa" dan "pasrah"?
Putus asa; kau tutup semua pintu.
Pasrah; kau biarkan semua pintu selalu terbuka.





Flowers bloom in the right timing, so they bloom perfectly.
Perfection comes in time.
Perfection Inspires!

----------
Bunga-bunga mekar pada waktu yang tepat, maka mereka mekar dengan sempurna.
Kesempurnaan datang di waktu yang sesuai.
Kesempurnaan menginspirasi!




A Sugar Story
(Kisah Gula)

Gula itu manis. Hidup menjadi indah dan bahagia dengan gula.
Tetapi bila terlalu banyak, gula menjadi penyebab penyakit yang menyedihkan.
Bisakah kau hidup tanpa gula?
Coba sekali2 belajar menikmati kopi pahit?

Apakah gula salah?
Tidak, pemakainya yang salah.

Begitulah analogi saya untuk dogma.
Terlalu fanatik, dogma akan menghancurkan.
Cobalah membuka diri untuk melihat hal-hal lainnya.
Ketimbang mencari perbedaannya, coba carilah kesamaannya.

Adakah yang salah?
Tidak. Yang salah hanyalah dirimu sendiri.





Adil itu bukanlah bila yang kau miliki sama dengan yang dia miliki, tetapi apa yang kau miliki saat ini cukup untukmu.





"Do not pity the dead. Pity the living, and above all those who live without love."

----------
"Jangan kasihani yang mati. Tetapi kasihanilah yang hidup, dan terutama mereka yang hidup tanpa cinta."

(Albus Dumbledore)




Your reality is a canvas.
Your feeling, intention, and energy are the paint.
Shaping your reality is to paint your feeling on your canvas.
You have full control of your reality.
You have full control of your life.

The problem is when you allow other people or external influence or dogma to paint their intention on your canvas. Then their reality becomes yours.


For my students,

Your canvas only belongs to you, and you alone. Do not let anyone or anything paint on it and shape your reality.

Purify it! Clean it off! Be Free of external influence.

Keep your canvas clean. Only you can paint on it!

Be strong!

Be Free!

----------
Realitamu ibarat selembar kanvas.
Perasaanmu, niatmu, dan energimu adalah cat.
Membentuk realitamu adalah melukis perasaanmu pada kanvasmu.
Kau memegang kendali penuh atas realitamu.
Kau memegang kendali penuh atas hidupmu.

Masalahnya adalah ketika kau membiarkan orang lain atau pengaruh eksternal atau dogma melukiskan niat mereka pada kanvasmu. Maka realita mereka akan menjadi realitamu.

Untuk para muridku,
Kanvasmu adalah milikmu seorang. Janganlah membiarkan siapa pun atau apa pun melukisnya dan membentuk realitamu.

Murnikan! Bersihkan!, Bebaskan dirimu dari pengaruh eksternal.
Jagalah kanvasmu tetap bersih. Hanya kaulah yang dapat melukisnya!

Kuatlah!
Bebaskan dirimu!





Seorang pelari marathon berlari dengan kencang, 42 km ia tempuh dalam waktu 3 jam saja.
Ia mendapatkan tempat di podium utama.

Tetapi setiap kali dipanggil ia tidak pernah muncul. Dan ini sudah yang ke-10 kalinya ia meninggalkan garis finish lebih dulu tanpa pernah terlihat naik podium.

10 kali pula tim panitia terpaksa menghantarkan medali ke rumah. Tetapi sang pelari tak pernah ada di rumah.

Suatu hari salah satu panitia mendapatinya sedang berlari di seputar tempat tinggalnya, bertanya, "mengapa anda tidak pernah naik podium?"

"Karena saya seorang pelari."

----------
Potensi manusia tanpa batas. Passion adalah motivasi sekaligus sumber kekuatannya.
Prestasinya tak dapat dibatasi oleh medali.
Ia berlari untuk dirinya sendiri.
Ia adalah sumber inspirasi.
Ia adalah inspirasi itu sendiri.





Seorang pelukis sejati tidak pernah melukis satu karya masterpiece-nya.
Karena semua karyanya adalah masterpiece. Semuanya adalah karya agung. Tidak ada satu pun yang kurang unggul dari yang lainnya.

Seorang seniman lukis sejati tidak pernah bertanya kepada orang lain mengenai apa yang ingin dilukiskannya untuk mereka.
Karena ia melukis bukan untuk rupiah atau kepuasan orang lain.

Ia hanya melukis dan melukis dengan gerak hatinya yang terhubungkan ke seluruh alam semesta. Tanpa batasan apa pun.

Hanya ada dirinya dan Tuhan.
Ia melukis untuk dirinya sendiri.
Karena dia adalah seorang pelukis.

Dan berapakah harga lukisannya?
Tak terbayangkan...
Hanya raja dan ratu yang mampu membelinya.





Setialah hanya pada dirimu sendiri.
Dan kau tidak berhutang penjelasan apa pun pada siapa pun.

Kau dilahirkan unik. Tidak ada satu manusia pun yang perlu kau ikuti.
Kau hanya perlu menyadari betapa besarnya potensi unikmu.
Dan kau tidak perlu alasan kepada siapa pun.

Bebaskanlah dirimu untuk melihat pada dirimu sendiri. Keluarlah dari penjara itu.
Sibak tabir semu dogma itu.
Kenali dirimu dan berkaryalah sesuai penciptaanmu.

You were born special!
Stop being inspired, now it is time for you to inspire others!





"Are we writing our own lifes? Or our lives have been written by God?"

"I write my life with God."

----------
"Apakah kita menulis jalan hidup kita sendiri? Ataukah sudah ditentukan oleh Tuhan?"

"Aku menulis jalan hidupku bersama Tuhan."





Jangan biarkan persepsi orang lain menjadi realitamu.
Yang terjadi pada umat manusia adalah membentuk persepsi kolektif yang didasari kepahaman semu, yang membentuk realita mereka.

Mengapa hal ini terjadi?
Karena manusia tidak memiliki kepahaman atas realita yang hakiki.
Belajarlah. Ketahuilah. Pahamilah.







Diary 90:
About Mystic
Mengenai Mistik


I can hear your feeling.
I can feel what you say.
So stop saying.
Feel me.
----------
Aku dapat mendegarkan rasamu.
Aku dapat merasakan yang kau bicarakan.
Maka berhentilah berbicara.
Rasakan aku.




Doaku adalah kehendak-Nya.
Kehendak-Nya adalah doaku.
Kehendak-Nya adalah Kehendak-Ku.




Mysticism is the foundation where all religions built upon.
Then later religions accused Mysticism as pagan, then tried to destroy it ever since.

So to all my Mystical learners.

Keep learning. Knowing the truth.
We are Mystics. We are free from the boundaries of dogmas.
We explore our own hearts.
We learn the direct relation between us and God.

----------
Mistisisme adalah pondasi dimana semua agama dibangun di atasnya.
Kemudian setelahnya, agama menuduh Mistisisme sebagai ajaran Pagan, dan sejak itu mereka mencoba menghancurkannya.

Maka untuk semua pelajar Mistik-ku.
Teruslah belajar. Pahamilah keberanan.
Kita adalah para Mistik. Kita bebas dari batasan dogma.
Kita menjelajahi hati kita masing-masing.
Kita memepelajari hubungan langsung antara kita dengan Tuhan.





Mysticism is the ineffable experience of your relationship with God.
It does not recognize any religion, but it is the source of all religions in the world.
----------
Mistisisme adalah pengalaman tak terlukiskan mengenai hubunganmu dengan Tuhan.
Ia tidak mengenal agama apa pun, tetapi ia adalah sumber dari semua agama di dunia.





Mysticism is about the direct relation between you and God. That's it.
And to experience it is to die before you die.
Only then, you are a Mystic.

----------
Mistisisme adalah mengenai hubungan langsung antara dirimu dan Tuhan. Itu saja.
Dan untuk mengalaminya, adalah dengan mati sebelum mati.
Hanya dengan begitu, kau adalah seorang Mistik.





In my deepest confession, be I as Thy witness: World does not turn without Thy divine love.
In my deepest confession, be I as Thy witness: Thy love flourishes me like rain to a desert.
In my deepest confession, be I as Thy witness: A single drop of my love to Thee, Thou return Thine as the entire ocean.
Let me be Thy witness, Thou have given me intoxicating love, may I die now with no regret.

----------
Di dalam pengakuan terdalamku, jadilah aku sebagai saksi-Mu: Dunia tidak berputar tanpa cinta illahi-Mu.
Di dalam pengakuan terdalamku, jadilah aku sebagai saksi-Mu: Cintamu menghidupkanku, seperti hujan turun di padang pasir.
Di dalam pengakuan terdalamku, jadilah aku sebagai saksi-Mu: Setetes cintaku pada-Mu, Kau kembalikan dengan cinta-Mu yang sebanyak samudera.
Jadikanlah aku saksi-Mu, Kau telah memberikanku cinta yang memabukkan, biarlah aku mati sekarang tanpa sesal.








"I spent my whole life walking in searching for happiness. And I found it when I sit still."
----------
Seluruh hidupku aku berjalan mencari kebahagiaan. Dan aku menenukannya saat aku duduk diam.






"Why do you meditate?"

"Because what I seek is not out there. It is in here. The answers of all questions are not out there, but in here."

"What do you seek?"

"I seek my self."

"What do you ask?"

"Love."

----------
"Mengapa kau melakukan meditasi?"

"Karena apa yang kucari tidak ada di luar sana, tetapi di dalam sini. Karena semua pertanyaan jawabannya bukan di luar sana, tetapi di dalam sini."


"Apa yang kau cari?"


"Aku mencari diriku."


"Apa yang kau tanyakan?"


"Cinta."















In every blink, I see you. I want to keep my eyes closed for seeing you longer.
----------
Setiap kedipan mata, kulihat dirimu. Ingin ku tetap terpejam agar dapat melihatmu lebih lama.

























Ask them why they like their coffee black?

Purity often tastes bitter. Most people hate it.
So they add sugar, even milk, and other flavors until you won’t recognise it anymore.
Some of them even hate it so much they blame and condemn others who like black coffee.
So before you start condemning, ask them that question.

----------
Tanyakan mengapa mereka menyukai kopi pahit?

Kemurnian kadang terasa pahit. Kebanyakan orang membencinya.
Maka mereka menambahkan gula, bahkan susu dan perasa-perasa lainnya, sampai kau tidak lagi dapat mengenalinya.
Sebagian dari mereka begitu membencinya sampai mereka menyalahkan dan mengutuk yang menyukai kopi pahit.
Maka, sebelum kau mulai mengutuk, tanyakan pertanyaan itu.






You think the future is the upcoming experience about to happen.

But what if I say;
Actually you are remembering the future experience?

So if I ask you;
"What do you remember about tomorrow?"
What is your answer?

----------
Kau berpikir bahwa masa depan adalah pengalaman yang akan terjadi.

Tetapi bagaimana jika saya berkata;
Bahwa sesungguhnya kau mengingat pengalaman masa depanmu?

Maka jika saya bertanya padamu;
"Apa yang kau ingat mengenai esok hari?"
Apakah jawabmu?






Perjalanan spiritual itu memang bersifat personal. Hanya ada dirimu, sendirian.
Karena Dia pun sendirian.
Tak kan ada seorang pun yang dapat menemanimu.
Dan kau tidak perlu menjelaskan apa pun kepada siapa pun.
Hanya ada dirimu dan Tuhan.
Sendirian.





Ingatkah kau saat kau putuskan menghadirkan dirimu di dunia ini?
Apakah kau masih ingat mengapa?





"What do you think about heaven and hell?"
"I don't."

----------
"Apakah yang kau pikirkan mengenai surga dan neraka?"
"Aku tidak memikirkannya."







Diary 91:
About Mystical Teaching
Mengenai Pengajaran Mistis


Ask, if you demand answer.
But I will give you only truthful answer which you may regret or hate or despise hearing.
----------
Bertanyalah, jika kau menghendaki jawaban.
Tetapi aku hanya akan memberimu jawaban yang sejujurnya dimana kau mungkin akan menyesal atau membenci atau merendahkan saat mendengarnya.



So let me be.
Alone, for that is how I should be left.
----------
Jadi biarkanlah aku.
Sendiri, karena begitulah aku seharusnya.




The more It is written, the smaller it becomes.
The words are fading out, like dusts on the floor.
Then it is gone. Abandoned. No one cares. No one wants to know.
The Forgotten.
The Silent Sufi.
----------
Semakin banyak ia ditulis, ia menjadi semakin kecil.
Kata-kata menjadi kabur, seperti debu di atas lantai.
Kemudian ia hilang. Ditinggalkan. Tiada yang perduli. Tiada yang ingin mengetahuinya.
Yang Terlupakan.
Sang Sufi yang Diam.






A school that has no walls.
A school without books.
A school without curriculum.

A school where the teacher chanting his/her teaching. And the students sit close by listening.
Where all questions meet answers.
About the universe, life, human, and God.
Where all reaching one stage only; The Divine Knowing.

Welcome to the school of the Mystics.
A Mystery School.

----------
Sekolah tanpa dinding.
Sekolah tanpa buku.
Sekolah tanpa kurikulum,

Sekolah dimana para guru menyanyikan ajaran mereka. Dan para murid duduk mendengarkan didekat mereka.
Dimana semua pertanyaan bertemu jawabannya.
Mengenai alam semesta, kehidupan, dan Tuhan.
Dimana semua merujuk hanya pada satu hal; Kepahaman illahi.

Selamat datang di sekolah para Mistik.
Inilah Sekolah Misteri.




The location is in the far away land.
You reach it by walk in blindness.
A journey in the night which is bright, and day which is dark.
This place where have been forgotten for those who remember.

Where the ancient buried knowledge to be found by the purity of the heart. 
Wisdom of the Divine for those who seek the Divine Knowing.
The place is for the Mystics to gather and learn about the All.
Where questions meet answers.
It is a Mystic School.

----------
Lokasinya berada di tanah tempat yang jauh.
Kau mencapainya dengan cara berjalan dalam kebutaan.
Sebuah perjalanan di malam hari yang terang, dan di siang hari yang gelap.
Tempat ini telah terlupakan oleh mereka yang mengingatnya.

Dimana pengetahuan kuno yang terkubur ditemukan kembali olah kemurnian hati.
Kearifan illahi bagi mereka yang mencari kepahaman illahi.
Tempat ini adalah bagi para mistik berkumpul dan belajar mengenai semua.
Dimana pertanyaan bertemu jawabab.
Inilah Sekolah Mistik.




Some say I preach. No I don't.
If you say I make you think, then yes I do.

Because if you are intrgued to think, then you learn something.
Learning then leads you to Knowing.

----------
Sebagian berkata saya berkhotbah. Tidak.
Jika kau berkata saya membuatmu berpikir, maka Ya, itulah yang saya lakukan.

Karena jika kau tertarik untuk berpikir, maka kau belajar sesuatu.
Belajar kemudian mengarahkanmu kepada Kepahaman.





Why people failed?
Because they were busy making too many plans!
They never crossed the bridge!

----------
Mengapa orang gagal?
Karena mereka sibuk membuat banyak rencana!
Mereka tidak pernah menyeberangi jembatan itu!





If you cross the bridge and face a problem,
then the solution will only be on the other side of the bridge!
Once you cross, don't ever turn back!

----------
Jika kau menyeberangi jembatan ini kemudian menghadapi masalah, maka solusinya ada di seberang sana!
Setelah menyeberang, jangan menengok ke belakang!





"Do you believe in miracle? And does it happen to you?"
"Yes, I do. Yes it does, everyday. Life is."

----------
"Apakah kau percaya mukjizat? Dan apakan ia pernah terjadi padamu?"
"Ya, saya percaya. Ya, ia terjadi padaku. Hidup adalah mukjizat."





They say, religion is the way to salvation, to God.
I agree.
Then the religion is Love.

----------
Mereka berkata, agama adalah jalan menuju keselamatan.
Saya setuju.
Maka, agama adalah cinta.




I believe people who accept God as is and knowing the truth, would naturally love and care to one another, compassionate toward others, and tolerant.

Don't you think?

----------
Saya percaya orang yang menerima Tuhan apa adanya dan memahami kebenaran yang hakiki, akan secara alamiah saling mencintai dan perduli terhadap sesamanya, merasa iba terhadap orang lain, dan bersikap toleran.

Bukankah begitu?




I said to him, "Please prepare an empty cup."
Then he brought a very big cup, even much bigger than mine.

So I said again to him with humility,

"My apology, let me empty my cup and you help me fill it up."

I wish that is what happen around us today.

Smaller cups learn form the bigger ones. And the bigger cups still willing to empty theirs to learn some more.

----------
Saya berkata padanya, "Tolong siapkan cangkir kosong."
Kemudian ia membawa sebuah cangkir besar, bahkan lebih besar dari milik saya.

Maka saya berkata padanya dalam kerendahan hati,
"Maafkan saya, biarkan saya yang mengosongkan cangkir saya dan kau bantu saya mengisinya sampai penuh."

Saya ingin hal ini terjadi di sekeliling kita. 
Cangkir-cangkir yang lebih kecil belajar dari cangkir yang lebih besar. Dan cangkir yang lebih besar masih mau mengosongkan cangkir mereka untuk belajar lebih lagi.





As the time men put lable on a spiritual teaching, it became a religion.
Stained the pure.
Spots on a clean sheet.
False note in a flawless song.

----------
Di kala manusia membubuhkan label pada sebuah ajaran spiritual, jadilah ia sebuah agama.
Menodai yang murni.
Bintik pada kain bersih.
Nada sumbang di lagu yang merdu.





The Divine Wisdom in the hand of a man becomes religion.
Mysticism is about returning to The Source.

----------
Kearifan illahi di tangan manusia menjadi agama.

Mistisisme adalah mengenai kembali ke Sumbernya.





Begitu diberi nama atau seolah-olah bernama, pecahlah sudah yang Satu itu jadi banyak.
Pecah juga menusia dalam banyak persepsi.
Sayangnya, juga saling berselisih.
Yang paling tidak tahu dianggap sebagai yang paling tahu.

Mereka meyakini persepsi, bukan esensi.





I wrote you a letter about the most important thing you need to know.
But you did not bother to even open the envelope, let alone read the letter inside.

Long after that, we met.

You asked a question which the answer was in the letter I sent you.

What do I do you.


----------
Aku menulis surat untukmu mengenai hal terpenting yang perlu kau ketahui.
Tetapi kau bahkan tidak membuka amplopnya, apalagi membaca isi surat di dalamnya.

Selang berapa lama kemudian kita bertemu.
Kau bertanya padaku mengenai sesuatu yang jawabannya ada di dalam surat yang kukirimkan itu.

Apa yang kuperbuat padamu hingga kau begitu.




I knew I was irritated, but had sent you another letter anyway.
Then you came to me and thanked me for you have read my letter this time.

But you lied. You have not read it. Because if you have, you would have shouted why I sent you a blank paper.


----------
Aku tahu aku merasa jengkel padamu, tetapi aku tetap mengirimkanmu surat lainnya.
Kemudian kau datang berterima kasih padaku atas surat dariku yang telah kau baca.

Tetapi kau berdusta. Kau belum membacanya. Karena jika sudah, kau pasti akan bertanya padaku mengapa aku mengirimkanmu kertas kosong.





Buah yang jatuh dari pohonnya, rasanya hambar. Yang memakannya pun hampa.
Sedangkan buah yang didapat dengan memanjat pohonnya dan memetik buahnya atas usaha sendiri, terasa nikmat dan bermanfaat.
Tidak ada ilmu, terutama ilmu spiritual yang didapat serta dipahami dengan baik tanpa usaha besar dan komitment yang kuat.

Tidak ada yang gratis.
Jika kau membayar sejumlah uang untuk menuntut ilmu dunia di sekolah, maka ilmu spiritual dibayar dengan seluruh jiwamu.





"Pak saya mau bertemu bapak untuk tau lebih banyak mengenai spiritualitas. Nanti kalau pas kebetulan ada di daerah bapak, saya mampir."

Di atas adalah contoh orang yang sama sekali tidak berniat atas apa yang diucapkannya.

Maka jawaban saya biasanya adalah;
"Jangan repot-repot. Nanti saja kalau kamu betul-betul ada waktu."

Dan saya pun tidak pernah berpikir mengenainya. Dan memang demikian adanya.

Kalau sungguh-sungguh berniat, maka tidak ada "kalau sempat", atau "sekalian mampir" atau "kalau kebetulan."






There is only one logic underlying everything; The Divine Logic.

But most people don't understand it. This is why they are divided, especially by religions and dogmas.

----------
Hanya ada satu logika yang membawahi segala sesuatu; Logika illahi.
Tetapi banyak orang tidak memahaminya. Inilah sebabnya mereka terpecah-pecah, terutama oleh agama dan dogma.





If you believe God is One, then why are you dividing people?

---------
Jika kau percaya Tuhan itu Satu, maka mengapa kau memecah/mengelompok-kan manusia?





"How much does wisdom cost?"

"Your soul."

What you do everyday in life, shaping your soul.
Use your heart, never stop learning, be the best artist of yourself, and shape your soul beautiful.
Beautiful soul is the key to great wisdom.

----------
"Berapa harga Kearifan?"

"Seharga Jiwamu."


Apa yang kau lakukan setiap hari di dalam hidup, membentuk hidupmu.
Gunakan hatimu, jangan pernah berhenti belajar, jadilah seniman yang terbaik bagimu sendiri, dan bentuklah jiwamu dengan cantiknya.
Kecantikan jiwa adalah kunci kearifan agung.





My student asked me;
"What is the worst feeling or attitude toward something we normally despise or hate, but not a negative one?"

I answered,
"Compassion."

Be compassionate toward them who do you wrong, hurt you, or even hate you. And forgive them because they don't know."


----------
Seorang muridku bertanya padaku;
"Apakah perasaan atau sikap terburuk namun bukan bersifat negatif terhadap sesuatu yang biasanya kita benci dan kita anggap hina?"

Saya menjawab, "Rasa iba / kasihan"

Jadilah penyayang. kasihanilah mereka yang memperlakukanmu dengan tidak baik, menyakitimu, bahkan membencimu. Dan maafkan mereka karena mereka tidak tahu.





A teacher shouts,

"Get in line!"

Then there is only one row of the line. All students are at the first (the only) row.

---------
Sang Guru berseru kepada murid-muridnya,

"Berbarislah!"

Maka hanya ada satu barisan. Semua murid berada pada barisan terdepan.




Ada berapa banyak jenis kue?
Banyak bukan?
Tahukah kalian bahwa jika diurai, semua kue itu berasal dari bahan yang sama, yaitu Gula?

Jadi kue pisang dan kue durian, dan ribuan kue lainnya memiliki satu kesamaan secara fundamental, yaitu gula.
Silakan nikmati rasanya masing-masing.
Tidak ada yang salah.

Tapi kita di tempat kecil dan sunyi ini cukup menikmati gulanya saja.
Rasa-rasa itu tidak relevan lagi.





Induk burung membiarkan anak-anaknya jatuh ke tanah dari tempat yang tinggi, sampai mereka bisa terbang sendiri.

Setiap burung sudah memiliki sayap sejak lahir. Masing-masing harus terbang sendiri, bukan diterbangkan oleh induknya.

Bagaimana jika si anak tetap tidak bisa terbang?
Sang induk akan tetap terbang sendiri meninggalkan anaknya.

A student will reach enlightenment alone.
A teacher will embark with or without the student.





"Wahai guru,
Bagaimana bila aku terlahir sebagai kuda?"

"Jadilah kuda yang berlari cepat."


"Bagaimana bila aku terlahir sebagai burung?"


"Terbanglah sejauh dan setinggi mungkin."


"Bagaimana bila aku terlahir sebagai manusia?"


"Jadilah seorang yang menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti yang kau ajukan sekarang."





Kalau mau makan buah, saya anjurkan kupas kulitnya, lalu dimakan isinya.

Dari tadi kamu hanya memandangi buah itu. Disentuh pun tidak, tapi bercerita betapa manis dan lezatnya.

Lebih parahnya, kalau saya beritahu bahwa rasa buah itu pahit, kamu bilang saya gila.





Daripada bertanya apa 'perbedaan' antara paham yang satu dengan yang lain, kita bertanya apa 'kesamaannya'.

Mencari sumber aliran sungai itu bukan ke hilir, tapi ke hulu.
Di sanalah ada kesamaannya.




Seseorang yang tidak pernah mendengar mengenai api, adalah seorang ignorant (Ajnana).
Seorang yang pernah melihat api, adalah seorang yang mengetahui (Jnana).
Seorang yang bisa membuat api, bahkan memasak di atasnya, adalah seorang yang paham (Vijnana).

(Eknath Easwaran, The Bhagavad Gita)

Saya tambahkan;
Seorang yang bersyukur atas api yang dibuatnya dan makanan yang dimasaknya, adalah seorang yang ''merasakan".

Tidak tahu, Tahu, Paham, Rasa.




Kudengar seorang berseru, "Maka, kita harus selalu mengingat Tuhan!"

Tuhan itu tidak perlu diingat. Karena Tuhan ada di setiap nafas.

Jadi bagaimana mungkin lupa Tuhan?
Mungkinkah kau lupa bernafas?








"The Field & The Knower"

"The body is called the field, the one who knows it is called The Knower. This is the knowledge of those who knows.
I am the Knower of the field in everyone.
Knowledge of the field and its Knower is the True Knowledge."

(Bhagavad Gita)

----------
Krishna berkata kepada Arjuna:

"Tubuh dinamakan ladang/medan, yang mengetahui mengenai ladang ini adalah "Yang Mengetahui".

Inilah pengetahuan bagi mereka yang mengetahui.
Aku adalah Yang Mengetahui dari ladang di setiap manusia.
Pengetahuan mengenai Ladang dan Yang Mengetahui adalah Pengetahuan Sejati.

Pesan:
Pengetahuan sejati didapat dari memahami hubungan antara yang diciptakan dengan yang menciptakannya.






"Why I Appreciate a First-Hand Story"
(Mengapa Saya Menghargai Cerita Tangan Pertama)

Sejumput kisah kehidupan dari seseorang sangatlah berarti bagi dirinya, walaupun kisah itu sangat sederhana kedengarannya. Apabila ia ceritakan kisah itu, ia akan menceritakannya dengan kesungguhan hati. Mengapa? karena ia mengalaminya sendiri.

Kisah pengalaman nyata, sesederhana apa pun itu menurut saya jauh lebih berharga untuk didengarkan ketimbang kisah yang diceritakan lagi, lagi dan lagi secara berantai oleh banyak orang yang berbeda.

Kesungguhan hati menghasilkan energi yang besar dan sampai kepada hati yang mendengarkannya.

Saya selalu mendambakan penceramah yang mengawali ceramahnya dengan ucapan, "Ini adalah pengalaman saya..." dan ucapan serupa lainnya yang menandakan ceramahnya datang dari pengalaman pribadinya. Tetapi saya tidak bisa berharap semua orang begitu.

Siapa pun kau di sana, ceritakanlah kisah hidupmu. Jangan ragu. jangan malu dan tidak perlu merasa rendah diri. Kisahmu adalah pelajaran untuk yang lainnya.
Mengulang kisah orang lain tidak membuatmu menjadi lebih baik. Kecuali kau juga mengalaminya sendiri atau kau mendapatkan pesan yang sangat berkesan di hatimu yang bisa kau bagikan ke pendengarmu.

Dan yang lainnya, dengarkan dan rasakan energi kehidupan dari sang pencerita, karena di sana ada rasa yang murni. Ada pelajaran berharga di sana.
Dengarkanlah dengan seksama anakmu bercerita pengalamannya di sekolahnya hari ini. Dengarkan dengan baik cerita suami, istri, saudaramu sepulangnya mereka dari kegiatan mereka hari ini.

Dan rasakahlah apa yang kau dapatkan dari mereka setelah itu.
Jadilah pendengar yang baik kisah-kisah tangan-pertama itu. Karena itu jauh lebih berharga dari kisah berantai.






"What is REALITY?"

Is that a simple question?
Maybe. But It took me more than 20 years to answer it.
Understanding reality is fundamental, and it is the foundation of everything else in life.
So this is extremely important to know and understand.

So what have I found?

No one would accept it lightly when I explained it to them.
To them, I am nothing more than just a child who knows nothing about anything.
Why? Because it against their existing dogmas and thousand years of inherited perceptions of reality itself.

So, should I be bothered?

No. I am perfectly fine.
I am at PEACE.

While they who say they know, mostly are not.

Ask them why.

----------
Apakah REALITA itu?

Apakah ini pertanyaan mudah?
Mungkin, Tetapi dibutuhkan 20 tahun bagi saya untuk menjawabnya.
Memahami realita adalah fundamental, dan ia adalah pondasi dari segalanya di dalam kehidupan.
Maka hal ini sangatlah penting untuk dipahami.

Lalu apa yang telah saya temukan?
Siapa pun tidak akan menerima penjelasan saya dengan mudah.
Bagi mereka, saya tidak lebih dari seorang anak kecil yang tidak mengetahui apa pun mengenai apa pun.
Mengapa? Karena hal tersebut bertentangan dengan dogma yang ada, serta bertentangan dengan persepsi mereka atas realita yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Jadi apakah saya harus merasa terusik dengan ini?
Tidak. Saya baik-baik saja.
Saya sudah hidup dalam kedamaian.

Sedangkan kebanyakan dari mereka yang katanya sudah paham mengenai realita, tidak hidup dalam kedamaian.
Tanyakan kepada mereka mengapa.




"Why are you wasting your life to search something which already written in Holly Books?"

"Because;

I want to see the truth with my own eyes, not through someone else's eyes.
I want to feel the truth with my own heart, not only stories told by people.
I want a first-hand experience, not a second.
I want to feel God, not just to know and believe.
And ultimately, because I want to be One with God."

And those, you cannot find by simply read in any holly book and so blindly believe it!


----------
"Mengapa kau menghabiskan hidupmu mencari-cari sesuatu yang jawabannya sudah ada di dalam Kitab Suci?"

"Karena;
Saya ingin melihat kebenaran dengan mata saya sendiri, bukan melalui mata orang lain.
Saya ingin merasakan kebenaran dengan hati saya sendiri, bukan dari cerita orang lain.
Saya ingin pengalaman pertama, bukan kedua.
Saya ingin merasakan Tuhan, bukan hanya tahu dan percaya.
Dan pada akhirnya, karena saya ingin menjadi Satu dengan Tuhan."

"Dan semua itu, tidak dapat kau temukan hanya dengan membaca di kitab suci yang dengan butanya kau percayai itu!"






One day, somebody told me that we cannot communicate with God, because we cannot even stand in the presence to God. God is too powerful, we could die just being close to God.

There are layers of meanings in that message. If you took it literally, then you will never know your God. This very statement is the major separator between doctrine and the truth, between perception and the truth.


People rather believe in something they cannot see, nor hear, nor feel.

They prefer believe in something they don't know.
People rather believe in perception, doctrine, and dogma.
AND they fight for it and kill for it.

Hm... What I can do is pray for them.

We can communicate with God.

----------
Satu hari, seseorang mengatakan padaku bahwa kita tidak dapat berkomunikasi dengan Tuhan, karena kita bahkan tidak dapat berdiri di hadapan Tuhan. Tuhan itu terlalu kuat, kita bisa mati hanya karena terlalu dekat dengan Tuhan.

Terdapat makna berlapis dari pernyataan di atas. Jika kau mengambilnya begitu saja secara literal, maka kau tidak akan pernah mengetahui Tuhan. Pernyataan ini adalah faktor pemisah utama antara kebenaran dan doktrin, antara kebenaran dan persepsi.

Orang lebih memilih untuk percaya pada sesuatu yang tidak dapat mereka lihat, dengar, maupun rasa.
Mereka lebih percaya pada sesuatu yang mereka tidak tahu.
Orang lebih percaya pada persepsi, doktrin, dan dogma.
DAN mereka bersedia bertikai dan saling membunuh karenanya.

Apa yang bisa saya lakukan hanyalah berdoa untuk mereka.
Kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan.




Kesadaranmu tidak terkurung di dalam tubuhmu. Tubuhmulah yang berada di dalam kesadaranmu.

Maka hanya ada satu kesadaran di alam ini yang digunakan bersama oleh seluruh alam.





Ibarat kolam yang airnya tenang, lalu dilemparkan sebongkah batu, air yang tenang itu akan bergejolak hebat.

Mereka berharap kau bereaksi cepat untuk menyelesaikan masalah mereka - masuk ke dalam kolam dan menenangkan gejolak air.

Namun tindakanmu itu justru hanya akan menambah hebat gejolak air.
Tunggulah sejenak sampai gejolak dan riak air berkurang, barulah perlahan-lahan kau masuk dan mengambil batu yang dilemparkan tadi.

Begitulah kau menyikapi semua masalah dalam hidupmu.
Dengan ketenangan.




Ask a painter to paint "longing".

He/she will paint a very beautiful painting.
When you reach the state of loneliness and longing, there is the most beautiful moment in your life.

----------
Cobalah minta kepada seorang pelukis untuk melukiskan "kerinduan".
Ia akan melukiskan lukisan yang teramat indah.
Saat kau mencapai keheningan dan kerinduan, di situ adalah moment terindah dalam hidupmu.






The Power of Knowing

When you know, understand, and experience something, that is called knowing.

And only by Knowing everything works for you naturally.

Only by knowing, a man can be cured from sickness without going to doctor or taking any medication.

Only by knowing, a Healer became a very powerful healer and cures many complex illness.
Only by knowing, you can paint your reality.
Only by knowing, you can be in peace.
By knowing, you know how the universe works.

So, know by learning, understand by questioning, and knowing by doing.






What I teach is about one thing; Knowing.
Knowing about the ultimate truth. Nothing more, nothing less.
I will teach you how to be in the Knowing state.
You may not like it. You may disagree. Or you may end up being hurt.
The process toward Knowing is not for the weak hearted.
If you don't open your heart to me, I will break you apart and rip your heart open.

----------
Apa yang aku ajarkan adalah mengenai satu hal; Kepahaman.
Kepahaman mengenai kebenaran hakiki, Tidak lebih, tidak kurang.
Aku akan mengajarkan padamu bagaimana berada di kondisi Kepahaman.
Kau boleh tidak menyukainya. Kau boleh tidak setuju. Atau kau dapat merasa tersakiti.
Proses menuju Kepahaman bukanlah untuk mereka yang berhati lemah.
Jika kau tidak membuka hatimu untukku, aku yang akan mematahkan dan merobek terbuka hatimu.





Saya sangat berbahagia menyaksikan seseorang telah berhasil naik kesadarannya dan mencapai kesesuaiannya dengan energi Tuhan.

KNOWING (Kepahaman) adalah pintu.
CINTA adalah kunci.
Bukalah, dan masuklah ke alam baru.




Bagi hewan yang hidup di darat, terbang seperti burung adalah kebebasan.
Bebas dari ketergantungan terhadap tempat berpijak.
Bebas dari belenggu ruang gerak.
Bebas melihat dunia dari pandangan yang lebih luas.

Bagi manusia, kebebasan adalah bebas menentukan hidup dan nasib sendiri.
Bebas dari persepsi manusia lain.
Bebas hidup di atas ego,
Bebas hidup di atas dogma,
Benas hidup di atas benar-salah,
Bebas hidup di atas baik-buruk,
Bebas hidup di atas dosa-pahala,
Bebas hidup di atas kebahagiaan dan kesedihan.
Bebas hidup di atas segalanya.
Bebas bergerak, bebas memandang luas.
Bebas seperti burung.

Hiduplah dalam kesadaran yang tinggi.
Raihlah kepahaman hakiki.
Terbang tinggi di atas segalanya.





Your life is about balancing between two options;
Good and evil?
Right and wrong?
Love and hate?

I will tell you what you can do. There is a third option;

To live ABOVE all those!

So you can;

Live above good and evil.
Live above right and wrong.
Live above love and hate.
Live above religions.
Live above your self.

Up here, there is only PEACE.





A road to Knowing is...
to live above duality; above right and wrong, above good and bad.
to live above sensation and perception.
to live above dogmas.
to live above differences.
to live above religions.

----------
Jalan menuju Kepahaman adalah...
hidup di atas dualitas; di atas benar dan salah, di atas baik dan buruk.
hidup di atas sensasi dan persepsi.
hidup di atas dogma-dogma.
hidup di atas perbedaan-perbedaan.
hidup di atas agama-agama.





Life below is full of sensations.
Sensation produces perception.
Perception creates your reality.
A vail blinds you from the truth.

Live beyond sensation, beyond perception, beyond vail.

Only see the truth.
Be up here.

----------
Kehidupan di bawah penuh dengan sensasi.
Sensasi menghasilkan persepsi.
Persepsi membentuk realitamu.
Sehelai cadar membutakanmu dari kebenaran.

Hiduplah di atas sensasi, di atas persepsi, di atas cadar.
Lihatlah hanya pada kebenaran.
Beradalah di atas sini.





Suatu hari aku bertanya, "Kepada siapa aku memohon?"

Lalu aku teringat betapa dekatnya aku dan Tuhan. Dia yang tanpa jarak, tanpa jeda. Dia yang SATU dengan semua.

Maka aku menjawab, "PadaKu."
Dan jika aku merindukan dan ingin melihat-Nya, aku melihat pada cermin.





Kau bertanya padaku, "Bagaimana mengetahui / mengecek apa yang saya dapati ini benar?"

Aku menjawab, "Tanyakan pada Tuhan."

Lalu kau malah terdiam saja memandang tak yakin padaku.
"Jadi selama ini apa yang kau sembah itu?"






Percakapan pagi ini dengan muridku:

Murid:
"Seorang yang tidak paham dan mengeluh akan masalahnya, seperti seorang yang naik sampan bocor.

Menolong seseorang yang tidak paham, rasanya seperti menarik sampan bocor itu ke tepi. Rasanya berat. Setelah berhasil ditarik ke tepi pun, sampannya masih bocor dan dia tetap berada di dalamnya. Dia juga tidak sadar bahwa butuh tenaga besar menolong dirinya itu.


Beberapa hari kemudian dia sudah berada lagi di tengah danau minta tolong ditarik ke tepi. Sungguh melelahkan....."


Saya:
"Masalah kecil jadi besar dan berat.

Siapa yang melubangi sampan itu? Dia sendiri.

Seharusnya dibiarkan saja tenggelam. Tanpa merasakan air, dia tidak akan sadar bahwa dia sedang tenggelam. Dan tanpa adanya tekanan, dia tidak akan sadar untuk menambal sampannya itu.
Nah, barulah kau bisa tolong dia, menariknya ke tepian."




You: "Why are you kidding yourself with godheads of yours in your stupid pagan religion? You are wasting you time,!"

Me: "Hmm... So you're saying in your religion you don't have godheads?"


You: "Of course not!"


Me: "I believe you do... and there are 99 of them."






Kisah Pintu

Tok tok tok.... (suara pintu diketuk)

Saya: Eh ada yang mengetuk pintu, "Halo! silakan masuk!"

Teman: "Terima kasih sudah diizinkan masuk...!"

Setelah sekian lama berbincang di dalam, saya bertanya padanya,

Saya: "Teman, tadi kami mengetuk apa ya?"

Teman: "Pintu rumahmu, lah."

Saya: "Tapi rumah saya tidak berpintu, bahkan tidak berdinding sekalipun." (sambil menunjuk ke segala arah).

Teman melihat berkeliling, Tidak ada dinding maupun pintu, maka ruangan pun tidak ada. Yang ada hanyalah padang rumput yang sangat indah membentang sejauh mata memandang ke segala arah.

Saya: "Jadi, apa yang yang kamu ketuk tadi?"

----------
Sekali masuk, kau tidak dapat keluar lagi. Karena tidak ada dalam maupun luar. Kau eksis di kebebasan.

Karena manusia adalah makhluk bebas tanpa batas
Dinding dan pintu adalah ilusi yang kau manifestasikan dari batasan-batasan semu yang kau percayai sejak lahir.

Ketukanmu adalah sebentuk keberanian untuk bertanya.
Panggilanku adalah isyaratmu.
Langkahmu padaku adalah awal dari pembebasanmu.

Di sini ada kedamaian, cinta, kasih.
Tanpa perbedaan.
Semua dalam satu.
Damai... damai... damai....




"Mother Earth is the source of life, not the resource."
(Ibu pertiwi / bumi adalah sumber kehidupan, bukan sumber daya.)

If you treat Earth as the source of life, then you will appreciate and care for the planet. You see the planet as a living being. She cares for you and you care for her. Live in balance with her - the whole nature.


If you see Earth as resource, then you will greedily exploit her. You become ignorant and careless. You become a parasite, a disease for the planet.

(The chosen one)


----------
"Ibu Pertiwi / Bumi adalah sumber kehidupan, bukan sumber daya."

Jika kau memperlakukan Bumi sebagai sumber kehidupan, kau akan menghargai dan perduli pada planet ini. Kau melihat planet bumi sebagai makhluk hidup. Ia merawat dirimu dan kau merawatnya. Hidup bersamanya - keseluruhan alam.

Jika kau melihat Bumi sebagai sumber daya, kau akan secara rakus mengeskploitasinya. Kau menjadi tak perduli dan ceroboh. Kau menjadi parasit dan penyakit bagi planet ini.





"Kawan, aku tidak selalu bisa memahami apa yang kau tulis."

"Mungkin kau butuh sesuatu yang khusus untuk dapat memahaminya."

"Apakah itu?"


"Cinta."



A spiritual teacher guides, opens doors, enlightens, motivates his/her student to be a knowing human being.
When the teacher feels low and needs comfort, who can help?
A Knowing student.




Spirituality without Knowing is useless.
Knowing leads you to become a spiritual person.
Knowing within a dogma is not Knowing at all.
Release yourself from dogma, then you can move toward spirituality.

----------
Spiritualitas tanpa Kepahaman adalah sia-sia.
Kepahaman membawamu menjadi seorang spiritual.
Kepahaman di dalam dogma bukanlah Kepahaman.
Bebaskan dirimu dari dogma, barulah kamu dapat bergerak ke arah spiritual.




A spiritual student lives like a beggar.
He/she comes about with an empty cup.
A spiritual teacher only accepts a student who walks in with an empty cup.

----------
Seorang pelajar spiritual hidup seperti pengemis.
Dia datang dengan cawan kosong.
Seorang guru spiritual hanya menerima murid yang berjalan datang padanya dengan cangkir yang kosong.




As above so below, as within so without, as something so nothing.
Thou are the above and the below, the within and the without, the something and the nothing.
Thou are not but I. Be am I Thy Emissary.

----------
Yang di atas adalah juga yang di bawah, yang di dalam adalah juga yang di luar, yang ada adalah juga yang tiada.
Kau adalah yang di atas dan di bawah, yang di dalam juga yang di luar, yang ada juga yang tiada.
Tiadalah Kau selain Aku. Jadilah Aku utusan-Mu.





All the Knows have become Knowings.
(Semua yang diketahui telah menjadi Kapahaman.)

Warisanku adalah Kepahaman.






Erianto Rachman


Tidak ada komentar: