Senin, 13 Februari 2017

A Sufi's Diaries: Book 12




"Love is the bridge between you and everything."


Diary 78:
The Spinning Top
Gasing


Mempelajari spiritual itu seperti gasing.
Jika kita melihat gasing yang berputar dari kejauhan, ia tampak tenang, tapi sesungguhnya ia berputar dengan sangat cepat.

Jika mendekat, maka kita akan melihat ternyata gasing itu bergerak, berotasi pada porosnya dengan putaran yang sangat cepat.

Kira-kira inilah analogi mempelajari spiritual. Mereka yang mendalami spiritual adalah mereka yang tenang dalam penampakannya namun di dalam diri mereka terjadi letupan-letupan seperti petasan, terjadi gejolak seperti ombak laut yang ganas, terjadi badai seperti topan.
Mengapa demikian?

Kerena mareka berpikir dan bertindak dalam range/simpangan gelombang otak yang lebar/luas. Dari Beta, Alpha, Theta, Delta, dan Gamma.

Tapi semua orang juga dapat berpikir dalam semua geombang itu, kan?
Ya, betul semua orang memang begitu secara alamiah, bedanya adalah pada mereka yang mendalami spiritual SADAR akan kondisi-kondisi itu. Tingkat Awareness atau Keawasan mereka sangat baik. Dan hal ini membangun consciousness / kesadaran yang lebih tinggi dari orang lain pada umumnya.
Atau singkatnya, mereka sadar akan putaran gasing itu setiap saat.

Ok, sekarang begini;
Dapatkah seorang pemula meminta diajarkan memainkan gasing? Dapatkah orang awam meminta diputarkan gasing mereka?

Tidak. Putaran gasing tidak dapat diajarkan. Setiap individu harus belajar memutar gasing mereka sendiri-sendiri. Bermain gasing tidak dapat diwakilkan oleh siapa pun.

Dan;
Jika pun anda ingin meminta ilmu kepada para pelaku spiritual, dibutuhkan komitmen yang sangat-sangat tinggi. Tidak bisa sambil lalu, tidak bisa sekadar tahu. Tidak bisa hanya sesempatnya.

Komitmen anda harus total. Anda bahkan harus menempatkan perjalanan spiritual anda di atas hidup anda sendiri, maupun hidup orang lain, di atas harta benda anda, di atas kepemilikan, di atas semua harapan dan kebutuhan anda.

Sedikit saja komitmen anda kurangi, anda akan mengatakan mereka para pelaku spiritual itu sebagai orang gila. Dan anda pun bagaikan seorang yang menyentuh gasing yang tengah berputar kencang lalu terlempar jauh.

Selamanya anda tidak akan memahami apa yang terjadi di tengah-tengah putaran spiritual itu. Dan selamanya gasing anda pun tidak akan berputar.

Di dalam gasing yang tengah berputar, di intinya, di porosnya, terdapat ketenangan, keseimbangan dan kedamaian sempurna, di sana ada cinta illahi.

Mereka mencari penyatuan. Mereka mengenali Tuhan. Mereka mencari apa yang sedang mencari mereka juga. Mereka mencari cermin yang memantulkan wajah Tuhan. Mereka merasakan Tuhan dan kerinduan-Nya.
Dan inilah yang terpenting dari perjalanan spiritual.

Namun untuk mencapai titik tengah itu, gasing harus diputar kencang terlebih dulu. Sedikit pelan, gasing akan goyang dan berhenti berputar.

Dan mungkin anda bertanya-tanya;
Dari mana energi yang menjaga gasing itu tetap berputar kencang selamanya?
Jangan tanyakan itu sekarang. Kita bahas lain waktu.
(Jawabannya sebenarnya sudah ada di tulisan2 saya, kalau jeli).

Sekarang, putarkan dulu gasingmu!









Diary 79:
See Saw
Jungkat-Jungkit


Seseorang bertanya pada saya,
"Anda seorang pengelana spiritual, pencari pencerahan, tetapi anda juga menjalani usaha mencari uang. Mengapa?"

Maksud dari pertanyaan di atas kira-kira begini; sulit dipahami kaitannya antara spiritual dan kekayaan dunia. Dua hal yang tampak kontradiktif. Dalam perjalanan spiritual kita dipandu untuk melepaskan kemelekatan duniawi. Lalu apa jastifikasinya seorang spiritualis menjalani usaha memperoleh kekayaan duniawi?

Jawaban saya seperti ini;
Manusia hidup di dua dunia. Keseimbangan hidup adalah berada di antara dua dunia itu dalam keadaan seimbang. Di tengah.

Seperti permainan Jungkat-jungkit yang sering kita lihat di taman bermain anak-anak. Ada dua anak yang bermain. Satu anak di kiri dan satu di kanan. Bila yang satu di atas, yang lainnya di bawah. Begitu terus secara bergantian.

Bayangkan kau memainkan jungkat-jungkit itu seorang diri. Anda boleh saja memilih berada di sisi kiri atau kanan. Memilih salah satu, anda akan selalu berada di bawah. Inilah pandanganmu saat ini terhadap Spiritual vs Duniawi, sehingga muncullah pertanyaan di atas.

Aturan permainannya jadi berubah bila kau memainkannya seorang diri. Yaitu jungkat-jungkit itu harus seimbang terangkat kedua sisinya. Untuk bisa seperti itu, anda harus berada di tengah. Sisi yang satu akan selalu mengimbangi sisi lainnya.

Pengetahuan spiritual yang kau dapatkan haus bisa diterapkan di duniawi. Dan materi duniawi harus bisa diterapkan di spiritual.

"Wah, saya jadi tambah bingung!", ucapnya.

Begini,
Pengetahuan spiritual mendekatkanmu pada rahasia besar hakikatnya alam ini. Pada suatu masa Energi illlahi mengalir padamu dengan derasnya. Pencerahan akan Cinta Kasih Tuhan padamu sangat besar dan secara alamiah ada dorongan untuk kau bagikan kepada sesamamu, dan kepada alam ini.

Kau terapkan keyakinan spiritualmu pada usahamu mencari rizki dan kekayaaan dunia. Perlahan kau bergerak dari sisi spiritual ke arah sisi dunia. Kemudian apa yang kau hasilkan di sisi dunia secara alamiah kau terdorong untuk mengembalikannya ke sisi spiritual sehingga keduanya seimbang.

Ilmu spiritualmu adalah hartamu, dan hartamu bukanlah milikmu. Kau akan serahkan kembali kepada sesamamu yang membutuhkan. Kau hanya butuh dalam kondisi 'cukup'.

"Untuk apa semangat berusaha keras mencari banyak harta tapi hasilnya bukan milik kita?", tanyamu.

Karena kau sudah bersama Tuhan.
Karena kau sudah merasakan-Nya.
Maka kau menjadi penolong bagi sesamamu.
Kau memelihara ciptaan-Nya dengan sebaik-baiknya. A Healer.

Dan karena ini lah cara mengembalikan rasa rindu-Nya padamu dan rindumu pada-Nya.








Diary 80:
Punishing God

Menghukum Tuhan


Bagi yang sudah pernah mendengarkan seminar saya, atau mengikuti tulisan-tulisan saya, kita sepakat dalam beberapa hal, salah satunya adalah bahwa alam ini diciptakan oleh Tuhan dengan sangat sempurna. Lalu alam ini berlaku teratur mematuhi hukum alam yang pasti. Hukum itu sangat jelas dan dapat kita pelajari. Siapa pun akan takjub akan kesempurnaan hukum Tuhan ini.

Ciptaan Tuhan yang sempurna juga termasuk manusia. Manusia adalah organisme paling kompleks yang ada di alam ini. 9 jam presentasi saya belum cukup untuk menjelaskan bagaimana kesempurnaan alam ini.

Karena alam kita ini adalah proyeksi dari Tuhan, termasuk manusia, maka manusia juga memiliki sifat-sifat Tuhan. Dari yang bawah sampai yang tinggi. Dari yang penghancur sampai yang pemelihara. Dari benci sampai cinta. Namun sudah saya ulas dengan cukup dalam bahwa sifat-sifat itu saling mengungguli satu sama lain sesuai dengan tingkat energinya. Energi tertinggi adalah tingkat kesadaran tertinggi yang dapat dicapai manusia. Dan itu bersifat mengayomi seluruh ciptaan Tuhan ini.

Maka,
Jika kita mengenal Tuhan, dan kita sungguh-sungguh sadar akan betapa sempurnanya ciptaan Tuhan ini, kita pun sadar akan betapa cintanya Tuhan pada kita, sehingga kita akan menjaganya baik-baik. Ini perilaku yang logis yang sesuai.

Seperti seorang anak kecil yang dibelikan mainan oleh orang tuanya. Jika anak itu sadar bahwa mainan itu dibeli dengan uang yang dicari dengan susah payah oleh orang tuanya, dan juga dibelikan karena betapa cintanya orang tuanya padanya, maka si anak akan menghargai pemberian itu dan menjaganya baik-baik sampai kapan pun. Inilah perlilaku yang sesuai.

Jika si anak merusak pemberian itu, maka ini adalah sikap yang tidak sesuai. Tidak menghargai. Dan seolah-oleh si anak sedang menghukum orang tuanya.

Bagaimana bila;
Tuhan yang SATU itu dipecah belah menjadi banyak. Dan atas dasar perpecahan (agama, doktrin, dogma, adat, suku ras dll) itu manusia saling bertikai dan berperang. Membenci, menghukum dan membunuh sesamanya, dan dalam prosesnya menghancurkan alam yang sempurna ini.

Begitukah sikap yang layak ditunjukkan oleh manusia untuk Cinta Kasih Tuhan? Haruskah mereka menghukum Tuhan?

Sedangkan bagi sebagian manusia yang lain hanya mampu berdoa agar para penghukum Tuhan dimaafkan karena kebodohan mereka.

Bagi yang sadar, janganlah kita ikut turun dan menghukum mereka. Marilah kita kasihani dan doakan mereka.

Marilah kita jaga bersama alam yang indah ini.
Tidak ada perbedaan di antara kita. Tuhan itu SATU.
Tiada Tuhan selain Tuhan.
Tiada apa pun selain Tuhan.
Kita semua berada di dalam yang SATU itu.








Diary 81:
Popping Water Balloon
Meletuskan Balon Air


Tanya:
"Anda selalu berkata 'Carilah kebenaran hakiki di sumbernya langsung karena hubunganmu dengan Tuhan adalah langsung.' Sumbernya itu dimana? Bagaimana mencarinya? Sumber saya yang tampak hanyalah kitab suci saya dan para pemuka agama saya. Jika mereka anda anggap justru sebagai perantara yang membiaskan hubungan saya dengan Tuhan, lalu harus kemana lagi saya mencari?"

Jawab:
"Di hatimu."

Tanya:
"Bagaimana prakteknya?"

Jawab:
"Dengan melatih hatimu untuk merasakan yang kau pahami."

Saya tidak pernah mengatakan yang kau ketahui atau yang kau pahami itu salah. Namun bila benar, maka hatimu akan timbul rasa yang membenarkan pemahamanmu tersebut.

Dan hal ini, "merasakan" harus senantiasa dilatih. Bagaikan pisau harus diasah agar tajam.

Sempatkan dirimu untuk merenung, kontemplasi, tafakur akan sesuatu yang kau pahami. Lalu rasakanlah.

Seperti memakan sesuatu, buah misalnya, jangan makan karena kau lapar saja, tapi nikmati setiap gigitan, rasakan tekstur buah itu di mulutmu, kecapi cairan yang mengalir, resapi rasa yang timbul. Bukan hanya manis, bukan hanya asam, bukan hanya kenyang setelah makan, tetapi juga ada rasa lainnya yang ikut timbul. Awalnya adalah sensasi dari manis atau asam itu sendiri. Rasa puas, rasa bahagia, rasa syukur.

Lalu renungkan setiap rasa itu. Mengapa timbul rasa itu, dari mana rasa itu, hargai buah yang kau makan dari awal biji, tumbuh menjadi pohon, lalu menjadi buah yang dipetik oleh petani, lalu dibawa ke pasar, lalu kau beli dan kau makan. Hargai pula lingkungan tempat buah itu tumbuh dan bagaimana ia tumbuh; tanah, sinar matahari, dan hujan.

Berbicaralah padanya apa yang kau rasakan. Berterima kasihlah padanya karena menimbulkan rasa bahagia untukmu hanya dari satu gigitanmu.

Kau berlatih untuk melihat sesuatu yang tak tampak. Menghargai energi yang dikeluarkan oleh setiap makhluk yang terlibat guna menghadirkan buah itu padamu. Hargai pula tubuhmu yang mampu merasakan itu semua.

Maka kau akan memandang dunia ini dengan lebih bijak dan arif. Kearifan yang datang dari sebutir buah. Semuanya berkaitan dan semuanya berperan.

Jika kau biasakan ini, kau akan merasakan betapa kau sesungguhnya sangat dicintai oleh alam, oleh Tuhan. 
Syukurmu akan cinta itu adalah rasa yang langsung kau rasakan. Langsung, tanpa perantara.

Kira-kira seperti itulah analoginya.

Begitu pula dengan pemahaman lainnya. Terapkan pula pada semua yang kau pahami. Rasa akhir yang timbul itulah yang men-iya-kan -mu. Persetujuan atas kebenaran pemahamanmu. Jika apa yang kau pahami tidak benar, rasamu pun akan memperlihatkan kesalahannya padamu.

Rasa itu akan berupa setuju atau tidak setuju. Sesuai atau tidak sesuai. Selaras atau tidak selaras.
Kau tidak hanya memahami, tetapi juga merasakan apa yang kau pahami.

Bagaikan ada balon yang berisi air yang tergantung di atasmu.
Jika pemahamanmu benar, maka kau seperti menusuk balon itu dengan jarum yang tajam.
Balon akan pecah, dan airnya tumpah membasahi tubuhmu. Sekujur tubuhmu merinding karena telah dibukakan satu lagi pintu kebenaran.

Lalu kau akan berucap, "Oh ternyata begitu!"

Begitulah rasanya.
Langsung, tanpa perantara.









Diary 82:
The Dark Room Story
Kisah Ruang Gelap


Berikut adalah sebuah kisah yang sering saya dengar dan saya gunakan sebagai analogi.

5 orang masuk ke dalam sebuah ruangan yang gelap gulita.
Mereka sudah diberitahu sebelumnya bahwa ada sesuatu di dalam ruangan itu. Mereka diminta untuk mengetahui apakah itu.

Orang pertama meraba-raba dan menyentuh kaki, lalu berkata, "Ah ada sebatang pohon di sini!"

Orang kedua meraba-meraba dan menyentuh belalai, "Ah, ada akar besar menjuntai di sini!"

Orang ketiga meraba-raba dan menyentuh badan, "Ah, ada batu besar di sini!"

Orang keempat meraba-raba dan menyentuh ekor, "Ah, ada seutas tali tambang di sini!"

Orang kelima meraba-raba dan menyentuh gading, "Ah, ada tanduk di sini!"

Kemudian seorang lagi masuk ke dalam ruangan itu dan menyalakan lampu. Tampaklah seekor gajah di tengah ruangan. Kelima orang tadi sesungguhnya menyentuh tubuh seekor gajah yang sama.

---------------

Jika hanya ada satu gajah di dalam ruangan itu, mengapa tidak ada yang menebaknya dengan baik? Kerena ruangan itu gelap gulita dan kelima orang tersebut hanya menebak-nebak sesuai apa yang mampu dicerna oleh otak mereka saat itu.

Dan sangat mungkin kelima orang tersebut mempertahankan persepsinya masing-masing dengan gigih serta tega menjatuhkan yang lainnya.

Hanya dengan adanya cahaya maka manusia dapat melihat apa yang tak tampak.

Hanya dengan pencerahan, manusia dapat dengan arif melihat Kesamaan dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Dibutuhkan keberanian untuk menerima cahaya dan menerima kebenaran yang hakiki.

---------------

Sekarang saya bertanya padamu, "Jika Tuhan itu hanya satu, mengapa ada banyak agama di bumi?"

Sudah siapkah menerima cahaya penerang dan melihat kebenaran yang hakiki apa adanya?









Diary 83:
The Mystic Confession

Pengakuan Sang Mistik


Bagaimana bebijian bisa tahu untuk tumbuh menjadi pohon?
They are mystic. They just know, they just know.

Bagaimana dedaunan bisa tahu untuk terbuka dan menyerap sinar matahari?
They are mystic. They just know, they just know.

Bagaimana burung-burung bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk bermigrasi dan tahu kemana arah untuk pergi?
They are mystic. They just know, they just know.

Bagaimana hewan-hewan bisa tahu bila ada ancaman mendekat?
They are mystic. They just know, they just know.

Bagaimana angin bisa tahu untuk bertiup membawa benih-benih penyubur tanah?
They are mystic. They just know, they just know.

Bagaimana air bisa tahu untuk turun dalam hujan dari awan?
They are mystic. They just know, they just know.

Bagaimana bumi bisa tahu untuk berevolusi terhadap matahari dalam kecepatan tertentu dan jarak tertentu?
They are mystic. They just know, they just know.

---------------

Adalah ikatan yang sangat halus namun fundamental di antara makhluk dan alam ini. Termasuk yang di bumi dengan seluruh alam semesta.

Ikatan ini sudah ada sejak awal terciptanya dan terus ada hingga sekarang, dan untuk selamanya.

Hanya makhluk yang berjiwa halus yang dapat merasakan ikatan itu. Ikatan inilah yang menghubungkanmu dengan segala sesuatu.

Rasakanlah energi ikatan itu melalui indera paling primitif yang sudah kau miliki sejak lahirmu, yaitu hatimu. Seperti laiknya makhluk lainnya di alam ini saling merasakan ikatan itu.

Alam ini senantiasa menyampaikan pesannya padamu.
Tuhan senantiasa berbicara padamu.

Bahkan bila setiap kali kau mengeluh, "Oh God..!"
Dia akan selalu sigap menjawab, "I am here!"

---------------

Bagaimana saya bisa tahu ini?
I am a Mystic. I just know, I just know.








Diary 84:
Sufi in Love


Di keheningan malam, di bawah sinar bulan purnama. Suatu malam yang lebih baik dari malam-malam sebelumnya. Aku duduk bersimpuh, dalam keterpejaman mata, hanya hatiku yang berbicara. Berbicara pada dunia yang kosong.

Kosong, namun semarak akan warna-warni cahaya bak pelangi usai hujan.

Hening, namun hiruk-pikuk akan bisikan syair-syair romansa kehidupan seluruh makhluk alam.

Gelap, namun bergelimang cahaya cinta illahi dari bulan dan bintang-bintang di langit, bebatuan permata yang tak pernah redup.

Diam, namun berputar bersama tarian bumi dan alam semesta.

---------------

"Jika ada satu tindakanku yang benar di dalam hidup ini, adalah ketika aku menyerahkan hatiku padamu."
"Keberadaanmu, adalah alasanku untuk menyambut hari-hariku."
"Mabuknya aku akan cintamu, apa pun yang terjadi, terjadilah."
"Aku pernah memiliki ribuan hasrat, tetapi hanyalah karena satu hasrat mengenalmu, yang lainnya sirna."
"Cintaku bagaikan bintang di langit yang memberikan sinar abadi bagi seluruh langit."
"Aku mencintai hidupku, karena ada kau di hidupku."  
"Kau adalah yang pertama dan terakhir di dalam benakku setiap hariku."
"Banyak orang mencari-cari apa yang hanya kutemukan di dirimu."
"Aku jatuh cinta padamu, karena kau mencintaiku saat aku tidak mampu mencintai diriku sendiri."
"Mereka berkata, kau hanya bisa jatuh cinta satu kali, tetapi itu tidak benar, karena setiap aku menghadapmu, aku jatuh cinta lagi dan lagi dan lagi."
"Aku menjadi sangat berarti bila aku bersamamu."
"Kau adalah tempatku saat aku mencari kedamaian."
"Kau telah mencuri hatiku, tetapi aku relakan kau menyimpannya."
"Setiap manusia memiliki rasa kecanduan, kecanduanku adalah dirimu."
"Hariku tak kan berganti bila aku tidak mengucapkan cintaku padamu."

---------------

In my deepest confession, be I as Thy witness: World does not turn without Thy divine love.
(Di dalam pengakuan terdalamku, jadilah aku sebagai saksi-Mu: Dunia tidak berputar tanpa cinta illahi-Mu.)

In my deepest confession, be I as Thy witness: Thy love flourishes me like rain to a desert.
(Di dalam pengakuan terdalamku, jadilah aku sebagai saksi-Mu: Cintamu menghidupkanku, seperti hujan turun di padang pasir.)

In my deepest confession, be I as Thy witness: A single drop of my love to Thee, Thou return Thine as the entire ocean.
(Di dalam pengakuan terdalamku, jadilah aku sebagai saksi-Mu: Setetes cintaku pada-Mu, Kau kembalikan dengan cinta-Mu yang sebanyak samudera.)

---------------

Let me be Thy witness, Thou have given me intoxicating love, may I die now with no regret.
(Jadikanlah aku saksi-Mu, Kau telah memberikanku cinta yang memabukkan, biarlah aku mati sekarang tanpa sesal.)










Collection of Quotes & Stories:


"Seorang pencinta selalu dituduh atas sesuatu.
Tetapi ketika ia menemukan cintanya, apa pun yang hilang semasa pencariannya, kembali padanya dengan sudah berubah seluruhnya."

(Rumi)

---------------
Jangan ragu akan cintamu walau harus menerobos halang rintang.
Semua yang kau korbankan akan kembali dalam segala bentuk kebaikan.








Saya teringat mainan (board game) "Ular-Tangga", dengan bidak dan dadu.

Dadu dilempar, lalu bidak maju sesuai dadu.
Mendapatkan tangga, naik ke atas.
Dapat ular, turun ke bawah.

Yang terjadi sekarang, mendapatkan tangga tapi digunakan untuk turun.






Saya teringat guyonan jaman anak-anak dulu;

"Bagaimana orang buta menyanyikan lagu 'Pelangi'?"

"Ya seperti biasa...
Pelangi pelangi.. alangkah indahmu...
Merah kuning hijau... dilangit yang biru..."

"Salah!"

"Loh, jadi bagaimana?"

"Begini...
Pelangi pelangi... alangkah indahmu... katanya.
Merah kuning hijau... di langit yang biru... katanya.
Pelukismu agung... siapa gerangan...
Pelangi pelangi... ciptaan Tuhan... katanya."





Some men get together.

"Right, let's talk about the most important thing in our lives."

"So we're talking about God then."

"No, God is a topic within religions only."

"Oh, sorry I misunderstood you. I thought you said the most important thing in life."


===============


Beberapa orang bertemu.

"Baiklah, mari kita bicara mengenai sesuatu yang terpenting dalam hidup kita."

"Maka kita berbicara mengenai Tuhan."

"Tidak. Tuhan adalah topik hanya di bahas di dalam agama."

"Oh, maaf saya salah paham. Saya pikir kau tadi berkata sesuatu yang terpenting dalam hidup."






Kita hanya bisa melihat kejadian di masa lalu dan tidak dapat melihat kejadian di masa depan.

Inilah sebabnya banyak orang merasa takut melangkah maju ke depan karena mereka takut dengan apa yang tak terlihat.

Mereka adalah yang pandangannya ke depan tetapi langkahnya mundur.
Tidak logis kan?

Bagaimana bisa jalan maju dengan melihat ke belakang? Kecuali kalau memang maunya nabrak-nabrak atau nyebur ke got.

Hidup ini arahnya maju ke depan, maka pandangan kita tetap harus ke depan untuk maju.
Walaupun kita tidak melihat apa pun,
Walaupun hanya imajinasi yang menjadi pegangan kita,
Walaupun tiada siapapun yang menemani.

Dibutuhkan keberanian, kebebasan pikiran, semangat, dan keyakinan!






Siapakah yang pernah mengkhianati dan menyakiti hatimu?

Carilah dia dan ucapkan terima kasih padanya. Karena ia telah mengajarkanmu pelajaran berharga yang membuatmu dapat memahami bagaimana mencintai dan mengasihi orang lain.






Ada jutaan orang yang ada di antara kita dengan para Nabi.
Ada jutaan orang yang ada di antara kita dengan Tuhan.
Maka ada jutaan interpretasi yang menghalangi antara kita dengan kebenaran hakiki.

Carilah kebenaran hakiki langsung di Sumbernya. Karena hubunganmu dan Tuhan adalah Langsung!

Jangan pandangi bulan yang terpantul di air. Pandanglah ke langit tempat bulan itu sebenarnya berada.







God Punishers

They hate each other, punishing, condemning, enslaving, killing, and waring their neighbors.

They say their religion is the right one. And they fight others to maintain that statement.
The others retaliate saying that theirs is the right one.

They claim God is ONE, but they refuse to accept other religions that believe in the same God.

They destroy plants, soil, air and water. They destroy everything in their path.

While they were created in their perfect forms.
While the nature was created perfectly beautiful to nourish the ones who then destroying it.

They are the Punishers of God.

They hate God so much so they are punishing God for has given them all beauties in their lives.

They hate God so much so they are punishing God with hate and killing all creations.

They hate God so much so they are punishing God by destroying the nature.

They hate God so much so they are punishing God by destroying each others.

---------------

I don't hate them. 
I pray for them because they don't know.


===============


Para Penghukum Tuhan

Mereka membenci sesama, menghukum, mengucilkan, memperbudak, membunuh, dan memerangi tetangga mereka.

Mereka berkata agama mereka adalah yang paling benar. Lalu mereka memerangi yang lain untuk mempertahankan pernyataan tersebut.
Yang lainnya membalas sambil berkata bahwa agama merekalah yang paling benar.

Mereka meng-klaim Tuhan itu SATU, tetapi mereka menolak untuk mengakui bahwa agama lain pun meyakini Tuhan yang sama.

Mereka menghancurkan tumbuhan, tanah, udara, dan air. Mereka menghancurkan apa pun yang ada di jalan mereka.

Kendatipun mereka telah diciptakan dalam wujud yang sempurna.
Kendatipun alam ini diciptakan dengan sangat indah dan sempurna untuk memberikan kebutuhan mereka yang kemudian justru menghancurkannya.

Merekalah Para Penghukum Tuhan.

Mereka sangat membenci Tuhan sehingga mereka menghukum Tuhan yang telah memberikan mereka keindahan dalam hidup.

Mereka sangat membenci Tuhan sehingga mereka menghukum Tuhan dengan kebencian dan membunuh semua ciptaan.

Mereka sangat membenci Tuhan sehingga mereka menghukum Tuhan dengan menghancurkan alam.

Mereka sangat membenci Tuhan sehingga mereka menghukum Tuhan dengan menghancurkan sesama.

---------------

Saya tidak membenci mereka.
Saya mendoakan mereka karena mereka tidak tahu.





When you are sad, be grateful.
Because you then understand how to behave when you are happy.

Happiness will have more meaning.

---------------

Ketika kau sedih, bersyukurlah. 
Karena kemudian kau akan mengerti bagaimana bersikap ketika kau berbahagia.

Kebahagiaan menjadi lebih bermakna.






Ok now, play this scenario;

Maybe you are an artist; musician, painter, singer, composer, song writer, writer, etc.

Or you may be are an architect, tailor, carpenter, mason, computer programmer, gardener, farmer, etc.

Or you may are also be an ordinary man / woman, and your tool of creation is your own imagination.

Now Imagine;
You live alone, no one else is there besides your self. No friend, no companion. You are alone in the vast emptiness of a space called the universe.

You would probably feel empty your self. You are a being with so much potential, yet feel extremely lonely. 

So what would you do?

---------------

The Answer:

As a being with so much potential, you would CREATE something.
And what you create would be the expression of your feelings.

Expression of Loneliness is Longing.
Your creation is a manifestation of your longing.

And if you could create something sentience, then you would expect it can understand and feel your loneliness. 
And then longing for you too.

---------------

Now I hope you understand why you were created.






Will there be a next incarnation of Lord Vishnu? Unknown.

Who is the next Buddha? Unknown.

And it was said, there will be no more Prophet among men.

Why is that?

Because...
You should have realized it by now that they have essentially taught to mankind only one thing;

Your have direct relationship with the Divine.

So, YOU are the next incarnation!
Look inside!
It is now up to you how you walk the Earth.





I live and die with You.
My body whirls around You.
You flow from within and without.
You are my above and below.
I feel Your loneliness. I feel Your longing.
I am Your lover, and You are my Beloved.

-----

Men claim believing You are One. But they divide You to many. They fight each other over You.
Please forgive them because they don't yet know You.

-----

I bow to Thee in Me, and in them.
Wheresoever I turn, I see Thy face.






Don't make your self be occupied with other people's perception.

If there is a need for approval, it is from God.
And God has already approved you.
You are anyway now alive reading this, right?





"Mengenalku adalah memahami ciptaanku.
Memahamiku adalah merasakan cintaku pada seluruh ciptaanku.
Merasakanku adalah mencintai sesamamu dan seluruh alam ini.
Bersamaku adalah merasakan kerinduanku."








Erianto Rachman

Tidak ada komentar: